Selasa, 24 Maret 2015

poem

Sebuah Kamar
Sebuah jendela menyerahkan kamar ini
pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam
mau lebih banyak tahu.
“Sudah lima anak bernyawa di sini,
Aku salah satu!”

Ibuku tertidur dalam tersedu,
Keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri terbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu!

Sekeliling dunia bunuh diri!
Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada
d luar hitungan: Kamar begini
3 x 4, terlalu sempit buat meniup nyawa!

poem

Cerita Buat Dien Tamaela
Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu

Beta Pattirajawane
Kikisan laut
Berdarah laut

Beta Pattirajawane
Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan

Beta Pattirajawane, menjaga hutan pala
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama

Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari!
mari beria!
mari berlupa!

Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!

Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau...

Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu

poem


Kepada Peminta-minta
Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku

Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga

Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah

Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku

Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku

poem

Doa
kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

poem

Kepada Kawan 
Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,

belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!

poem


Kawanku dan Aku
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan

Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat

Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga

Dia bertanya jam berapa?

Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti

poem

Cintaku Jauh di Pulau
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya

Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

poem

Senja di Pelabuhan Kecil
Buat Sri Ayati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

poem


TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros

Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka

Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka

poem

 Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan akan akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

poem

 PUISI ANAK KEDOKTERAN #LUCU

Hari itu, ketika tubuhku pada metabolisme nya
yang terendah…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar
seluruh discuss vertebralis ku berkata…
“Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatisku.”
“Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”mu bagaikan
valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan
imunosupresi untukku…”
Apa yang terjadi padaku??
Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya…
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang nya??
Diagnosa aku…
Infus aku dengan cairan elektrolit “aku milikmu”…
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama…
Sampai brain stem death memisahkan kita

poem

PUISI ANAK ELEKTRONIK #LUCU

Sejak pertama kali bertemu denganmu,
aku tahu engkaulan yang kunanti selama ini.

Lihatlah...
Setiap ku memandangmu,::x
amperemeter dan voltmeter cintaku selalu menunjukan skala penuh,
dan gelombang di osiloskop hatiku bergerak tak karuan

Setiap ku mendekatimu,
hatiku bergetar lebih dahsyat dari
getaran turbin yang membangkitkan
arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.

Bila engkau jauh,=((
aku bagai komputer digital tanpa mikroprosesor,
aku bagaikan rangkaian pemancar tanpa catu daya.

Karena hanya engkau yang bisa me-recharge kekosongan
muatan kapasitor hatiku.:x

Hanya engkau yang bisa mengaktifkan
perangkat keras dan perangkat lunak
yang aku miliki.

Aku ingin hatiku dan hatimu bagai anoda dan katoda dari
dioda yang dibias maju.
Aku ingin hati kita bagai belitan induktor yang melekat
kuat pada inti transformator.

Maka biarlah tahanan di antara hati kita besarnya
tidak lebih dari satu ohm agar sinyal-sinyal
analog yang aku kirim
boleh mengalir indah dari emitter hatiku
sampai di kolektor hatimu tanpa
distorsi yang berarti.

Biarlah sinyal-sinyal itu engkau sampling,
kuantisasi dan dekodekan
agar engkau bisa menganalisis kesungguhan byte-byte cinta ini.
Jangan sangsikan ketulusanku padamu.
Biarlah keraguanmu aku tapis menggunakan band pass filter.
Kalau tak percaya pada cintaku, belahlah dadaku.
Engkau akan melihat namamu tertera indah pada display LCD hatiku.

Masih tak percaya?
Belahlah lebih dalam lagi,
engkau akan melihat rangkaian penerima
yang jalur-jalurnya telah cacat
akibat menerima gelombang elektromagnetik
intensitas tinggi yang engkau pancarkan.
Masih tak percaya juga?=((

Biarlah....
Demi engkau aku rela memutus saklar utama kehidupanku
agar engkau tahu betapa besarnya amplituda cintaku.
Percayalah padaku hanya engkau cintaku.

poem

PERSAHABATAN DAN CINTA

Cinta adalah rasa yang berharga
lebih dari emas tidak terkira
Persahabatan adalah harta paling berharga
yang dimilikki seorang manusia
Cinta dan persahabatan
sesuatu yang tak ternilai
ah,
seandainya aku tahu dari dulu
sudah kujual semua sahabat dan cintaku.

poem

 PERHATIAN #LUCU

Aku Cowok,dia cewek
Aku mengenalnya,dia mengenalku
Aku naksir padanya dan bertanya
“Maukah kamu jadi calon istriku?”
Dia mengangguk tanda setuju
“Tapi ada syaratnya,”kata dia
“Katakan saja! apa syaratnya,”kataku
“Aku butuh banyak perhatian”
“Hanya itu !?,” tanyaku
“Ya,hanya itu,PERhiasan,HArta,Tabungan,Investasi dan warisAN.”
“Jadi kapan kau akan melamarku?”sambungnya kemudian
Tak menjawab,aku balik kanan,takut akan PERHATIAN

poem

KENTUT

Kentut..
Dia tak berwujud, tak bernyawa
Tapi baunya terasa…..
Dia tak berbahaya tapi dijauhi
Dia ramah tapi tak didekati
Kalo bunyinya keras artinya jujur, tak bersuara artinya pemalu…..
Keluar sekaligus artinya berjiwa besar,
Setengah-setengah artinya hemat…..
Oohh, Kentut….
Org Inggris kentut bilang : “excuse me”…..
Org Amrik kentut bilang : “pardon me”…..
Org indonesia bilang : “not me, not me…!”

 Kentut itu seru…!
Asyiknya dikumpulin, ditahan,
Lalu ledakkan keras-keras ditengah-tengah kelas…
Agar teman2 pada ketawa
ato malah jadi gila…..
Kentut,
Seperti persahabatan…..
Hangatnya terasa…
Begitu tercium, semua orang tahu ada “dia”…
Yang selalu menemani hidup kita..
Kentut…
Nggak kentut berarti nggak sehat…
Banyak kentut, berarti dahsyat…..
Kentut…..
Hati2lah melepaskannya…..
Bertubi-tubi tandanya abis makan ubi…..
Berair tandanya menceret…..
Kentut ,
Nggak ada loe ga rame…
Ada loe malah keramean…
Disegani, dikucilkan, tapi ngangenin…..
Jadi…..
We love “YOU”….. always and forever.. ,,,
..prrrreeeet

puisi

JERAWAT

Jerawat - oooh jerawat
Kau tumbuh subur menutupi Jidat
Kau buat mukaku terasa pekat
Jika kupijat mukaku langsung pucat

Jerawat - oooh jerawat
Karena kau hari-hariku terasa berat
Karena kau mukaku seperti tak terawat
Jika ku berkaca ingin rasanya cermin ku sikat

Jerawat - oooh jerawat
Kau terus bertambah seolah menjerat
Kau bisa menyebabkan aku berbuat nekat
Jika kubiarkan mukaku pasti sekarat

Jerawat - oooh jerawat
Kini tampangku semakin berkarat
Kupencet satu timbul empat
Kupencet di jidat timbul di pantat

Dasar jerawat!!

puisi

BANDANMU

merahnya buah ceri tak semerah bi2rmu,
putihnya salju tak seputih kulitmu,
halusnya sutra tak sehalus rambutmu….
But,,,
bau bunga bangkai tak sebau badanmu ….. :P

puisi

CEMBERUT

Jangan suka cemberut
Nanti mukanya berkerut
Seperti orang sakit perut
Menggeliat seperti tikus cicurut

puisi

SEHARUSNYA

Seharusnya aku sedang memelukmu
merasakan dekapan hangat tubuhmu
menyatukan jiwa mengalirkan cinta
tapi semua tak kulakukan
karena badanmu bau banget
kamu belum mandi yah???
Seharusnya aku sedang menatapmu lembut
menikmati teduh di matamu
seperti dalam novel dan sinetron itu
Tapi semua tak kulakukan
karena ada kotoran di sudut matamu
Kamu belum cuci muka yah???
seharusnya aku sedang melumat bibirmu
melepaskan getar-getar gairah
melepaskan hasrat dan gejolak
yang memacu jantung
tapi semua tak kulakukan,
Karena mulutmu bau jengkol
Kamu belum gosok gigi yah???

puisi

 BAYANGMU

Bayanganmu, selalu hadir setiap malamku
saat suasana menjadi horor
dan mencekam
Bayanganmu selalu datang di setiap mimpiku
saat aku mimpi buruk
Bayanganmu, selalu menemani dalam sepiku
saat aku merasa sendiri
dan ketakutan
aku pun tak kuasa menyimpan tanya
Kamu itu pacarku apa hantu sih???

puisi

PUISI CINTA ANAK MATEMATIKA #LUCU

Saat aku bersua dengan eksponen jiwamu
Sinus kosinus hatiku bergetar
Membelah rasa

Diagonal-diagonal ruang hatimu
Bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku

Jika aku adalah akar-akar persamaan x1 dan x2
Maka engkaulah persamaan dengan akar-akar 2x1 dan 2x2

Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodmain dari fungsi hatiku

Ke mana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?

Kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
Hidungku bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
Kulihat grafik cosinus dimulutmu

Modus ponen...podue tollens...
Entah dengan modus apa kusingkap
Logika hatimu...
Beribu-ribu matriks ordo 2x2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu

Kulajani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya
Tiap barisan aritmatika yang tak terhitung...

Akhirnya kutemui determinan matriks hatimu
Tepat saat jarum panjang dan pendek
berimpitan pada pukul 10.54...

puisi

PUISI ANAK AKUNTING

Wahai Kekasihku…
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku

Wahai kekasih hatiku…
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva

Wahai mutiara kalbu ku….
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu

Wahai bidadariku….
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Jika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldo
mungkin cinta kita harus dijurnal balik…

puisi

PUISI CINTA ANAK FISIKA #LUCU

Archimedes dan Newton tak akan mengerti
Medan magnet yang berinduksi di antara kita
Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2
Ah tak sebanding dengan momen cintaku...

Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum
Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa
Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro...

Walau jarak kita bagai matahari dan pluto saat aphelium
Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku
Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih
Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular
Yang tak terbatas...

Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi
Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya
Energi kinetik cintaku + -mv~
Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat
Menandingi hukum kekekalan di antara kita

Lihat hukum cinta kita
Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu
Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna
Dengan inersia tak terhingga
Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya
Inilah resultan momentum cinta kita...

puisi

CAIRAN PUTIH

ku tersanjung melihat kecantikan dan keindahanmu Pancar cahaya matamu membuat aku selalu ingin memandangmu Senyum manis dan canda twamu itu membuat aku selalu ingin mengingatmu Namun aku aku lihat ada sebentuk cairan putih menghias bibir tipismu Membuat aku terdiam bisu tanpa kata Dan bergumam dalam hati ” ih.. kamu ngiler yah.. “

puisi

SANDAL SEJATI

Aku selalu setia menemani tiap langkahmu
Aku selalu teguh menopang berat tubuhmu
Aku selalu tabah kalau kau tak memerlukanku
Tak peduli kuterbuang, terbalik, atau terjepit kaki lemari
Karena aku adalah sandalmu sejati

puisi

AKU

Akulah karyawan paling rajin di dunia,
Berani berkorban nggak nonton Piala Dunia,
Meski hati merana tapi tetap berdedikasi ,
Meski hari sabtu gini aku tetap berdasi ,

Akulah karyawan paling pantes dapet promosi,
Selalu paling depan ngisi daftar absensi ,
Di antara rekan akulah yang paling rajin ,
Temen yang nggak masuk pun aku absenin

Jam 8 kurang udah masuk kantor ,
Tidak lupa membeli koran,
Di koran banyak berita koruptor ,
Kenapa gua nggak kebagian ?

Sekarang hidup bener-bener nggak aman ,
Pake handphone di mobil digedor kapak merah ,
Itulah kenapa aku nggak beli mobil dan handphone ,

Akulah karyawan yang paling setia,
Sedari peletakan batu pertama kantor, aku jadi kulinya,
Sampai kantor punya jaringan komputer, aku jadi net-admin-nya,
Sampai kantor diledakin , aku jadi otaknya... !!

poetry


Di kedai Yahya berjual surat, 
Di kedai kami berjual sisir,
 
Sang buaya melompat ke darat,
 
Melihat kambing terjun ke air

poetry


Hilir lorong mudik lorong,
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau

poetry


Orang menganyam sambil duduk, 
Kalau sudah bawa ke balai,
 
Melihat ayam memakai tanduk,
 
Datang musang meminta damai

poetry


Anak bakau di rumpun salak,
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata

poetry


Tanam pinang di atas kubur, 
Tanam bayam jauh ke tepi,
 
Walaupun musang sedang tidur,
 
Mengira ayam di dalam mimpi

poetry


Pokok pinang patanya condong,
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri

poetry


Berderak-derak sangkutan dacing, 
Bagaikan putus diimpit lumpang,
 
Bergerak-gerak kumis kucing,
 
Melihat tikus bawa senapang

poetry


Jual betik dengan kandil,
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris

Sabtu, 21 Maret 2015

poetry


Ketika perang di negeri Jerman, 
Ramai askarnya mati mengamuk,
 
Rangup gunung dikunyah kuman,
 
Lautan kering dihirup nyamuk

poetry


Punggur berdaun di atas kota,
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati

poetry


Jikalau lengang dalam negeri, 
Marilah kita pergi ke kota,
 
Hairan tercengang kucing berdiri,
 
Melihat tikus naik kereta

poetry


Anak dara Datuk Tinggi,
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan

poetry


Pohon manggis di tepi rawa, 
Tempat datuk tidur beradu,
 
Sedang menangis nenek tertawa,
 
Melihat datuk bermain gundu

lucu


Buah jering dari Jawa,
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab

lucu


Biduk buluh bermuat tulang, 
Anak Siam pulang berbaris,
 
Duduk mengeluh panglima helang,
 
Melihat ayam bercengkang keris 

lucu


Anak cina menggali cacing,
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong

lucu


Bunga mawar tangkai berduri, 
Laris manis pedang cendol,
 
Aku tersenyum malu sekali,
 
Ingat dulu suka mengompol

lucu


Jalan-Jalan ke Kota Sumedang..,
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat banci Bergoyang Dangdut..

lucu


Anak Hindu beli petola, 
Beli pangkur dua-dua,
 
Mendengar kucing berbiola,
 
Duduk termenung tikus tua

poetry

Senangis letak di timbangan,
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi

poetry


Buah Nanas, Buah bengkoang, 
Buah jambu, Buah kedondong,
 
Ngerujak dooooooooonggggggg

poetry

Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat

poetry

Jalan-jalan ke Kota Arab,
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak bisa diharap,
Bodi bohai betis berkurap
 

poetry


Jangan takut, 
Jangan kawatir,
 
Itu kentut,
 
Bukan petir

pantun

Ada buah manggis,
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur

pantun


Sakit kaki ditikam jeruju, 
Jeruju ada didalam paya,
 
Sakit hati memandang susu,
 
Susu ada dalam kebaya