Pewarisan
Sifat
|
- MATERI KELAS IX - Postingan kali
ini berupa materi IPA Biologi Kelas IX semester genap (II) tentang Pewarisan
Sifat atau Hereditas.
Bab 5. Pewarisan Sifat (Hereditas)
Standar Kompetensi:
Memahami kelangsungan makhluk hidup.
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan konsep pewarisan
sifat pada makhluk hidup.
Indikator Pembelajaran:
- Mendeskripsikan prinsip-prinsip
pewarisan sifat.
- Mendeskripsikan proses pewarisan
sifat.
- Menentukan hasil pewarisan
persilangan dengan prinsip pewarisan sifat.
- Mendeskripsikan hasil persilangan
satu sifat beda.
- Mendeskripsikan hasil persilangan
dua sifat beda.
Gregor
Johann Mendel
|
Ribuan wajah disuatu tempat
keramaian sepintas terlihat sama, mereka memiliki rambut, dua telinga, satu
hidung, satu mulut. Tetapi secara keseluruhan mereka tetap berbeda, bahkan jika
diantara mereka ada yang berasal dari satu keluarga. Makin dekat hubungan
kekerabatan, akan semakin banyak memiliki kesamaan sifat. Ciri unik yang
diwariskan orang tua membuat mereka berbeda satu sama lain. Gregor Johann
Mendel (Austria) adalah tokoh pertama peletak prinsip-pinsip dasar
pewarisan sifat, sehingga Mendel dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Prinsip Dasar Genetika
Genetika adalah cabang ilmu biologi
yang mempelajari cara pewarisan sifat pada makhluk hidup. Ciri makhluk hidup
diperoleh melalui pewarisan sifat dari induknya. Materi sebagai penentu sifat
pada makhluk hidup disebut gen. Gen adalah materi pembawa sifat
di dalam kromosom yang menentukan sifat yang akan diwariskan kepada keturunan
selanjutnya.
Setiap gen memiliki pasangan homolog
yang disebut alel. Kromosom adalah benang-benang
halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan
diwariskan kepada keturunannya. Kromosom tubuh (Autosom) selalu
berpasangan (diploid), sedangkan kromosom kelamin (gonosom)
memiliki separuh kromosom sel tubuh, dan tidak perpasangan atau haploid.
Percobaan Mendel
Dalam penelitiannya, Mendel
menggunakan tanaman kacang ercil atau kapri (Pisum sativum)
dengan alasan:
1. Memiliki bunga sempurna sehingga
dapat melakukan penyerbukan sendiri
2. Umurnya pendek sehingga cepat
menghasilkan keturunan
3. Mudah dilakukan penyerbukan
silang
4. Memiliki pasangan sifat yang
menonjol (kontras): batang tinggi-pendek, bunga di ujung-ketiak, polong
halus-keriput, warna polong hijau-kuning, warna kulit berwarna-putih, biji
halus-keriput, warna biji kuning-hijau.
Persilangan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
Genotipe adalah rangkaian gen pembawa sifat tertentu. Sedangkan fenotipe
adalah sifat yang nampak. Genotipe selalu berpasangan, dilambangkan menggunakan
huruf. Misal MM menentukan warna merah, maka MM merupakan simbol genotipe dan
merah adalah fenotipenya.
Persilangan
Monohibrid
|
Mendel mempersilangkan kacang ercis
biji bulat dengan kacang ercis biji keriput. Setelah terbentuk biji, kacang
ercis tadi dipanen menghasilkan tanaman F1 (anak)
dan ternyata setelah diamati seluruh kacang ercis F1 tadi semuanya berbiji
bulat. Kemudian Mendel menyilangkan sesama F1 sehingga menghasilkan F2
(keturunan kedua). Ternyata pada F2 ini ditemukan ada ercis biji bulat
dan ada ercis biji keriput.
Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput. Walaupun F1 membawa gen penentu keriput (b) namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen keriput (b) akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen dominan bertemu sesamanya (homozigot dominan) yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu dengan resesif (heterozigot) Bb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya (homozigot resesif) yaitu bb akan berfenotif keriput.
Ratio F2 pada persilangan satu sifat beda (monohibrid) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Bulat : Keriput = 3 : 1
Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput. Walaupun F1 membawa gen penentu keriput (b) namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen keriput (b) akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen dominan bertemu sesamanya (homozigot dominan) yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu dengan resesif (heterozigot) Bb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya (homozigot resesif) yaitu bb akan berfenotif keriput.
Ratio F2 pada persilangan satu sifat beda (monohibrid) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Bulat : Keriput = 3 : 1
Persilangan Antara (Intermediet)
Pada kenyataannya, tidak semua sifat
menutupi sifat lain. Intermediet adalah sebuat gen bertemu lawan sifatnya
menghasilkan sifat baru yang merupakan perpaduan dari keduanya.
Bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa) warna merah (MM) disilangkan dengan
bunga pukul empat warna putih (mm) menghasilkan F1 berwarna merah muda. Diagram
persilangan intermediet sama persis dengan persilangan monohibrid. Ratio F2
pada persilangan antara (intermediet) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
- Ratio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
Persilangan Dua Sifat
Beda (Dihibrid)
Disilangkan
jeruk bulat kulit halus dominan homozigot dengan jeruk lonjong kulit keriput
diperoleh keturunan pertama jeruk bulat kulit halus. Apabila sesama keturunan
pertama disilangkan, maka tentukan ratio genotipe dan fenotipe keturunan
keduanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar